ICT Dalam Keseharian Kita


 Information, Communication and Technology (ICT),  yang kini ada dalam keseharian kita, merupakan elemen penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Sekedar mengingatkan, ICT adalah sistem atau teknologi yang dapat mereduksi batasan ruang dan waktu untuk mengambil, memindahkan, menganalisis, menyajikan, menyimpan dan menyampaikan data menjadi sebuah informasi. Peranan ICT pada aktivitas keseharian kita saat ini memang semakin dominan. ICT telah menjadi fasilitas utama bagi kegiatan berbagai sektor
kehidupan yang memberikan andil besar terhadap perubahan – perubahan   mendasar pada struktur operasi dan manajemen organisasi, apapun bentuknya. ICT berkembang pesat akibat kreatifitas manusia; sebaliknya, efek dari ICT yang mendunia ’memaksa’ kita semua untuk bertindak lebih kreatif dan inovatif dalam memenangkan persaingan global.

Kreatifitas dan inovasi tentulah dapat terjadi disemua lapisan masyarakat dan tidak tergantung tingkat pendidikan. Prakondisi yang penting untuk mendukung proses kreatifitas dan inovasi adalah tingginya tingkat kepekaan terhadap kebutuhan masyarakat atau terhadap perubahan lingkungan. Setiap perubahan, reformasi atau transformasi memerlukan penyesuaian.
Proses perubahan yang sedang kita hadapi baik secara universal maupun di tanah air  terus melaju (semakin) cepat.  Betapa dahsyatnya pengaruh pemanfaatan ICT dalam manajemen penjualan tiket pesawat terbang, seperti dilakukan oleh Amadeus dan AirAsia mengintegrasikan teknologi dan distribusi untuk sedikitnya 101.000 perusahaan perjalanan dan pariwisata di seluruh dunia agar mudah mengakses tiket penerbangan.
Cerita lainnya adalah penerapan ICT dalam perdagangan secara elektronik atau dikenal sebagai e-commerce. E-commerce adalah perdagangan menggunakan jaringan komunikasi internet. Seorang penjual busana muslim di Pasar Tanah Abang  bisa memperoleh order US $ 9,800 dari Timur Tengah, atau pedagang keripik oncom dan keripik bayam dari Bandung yang memperoleh order besar US $ 8,200 dari Afrika Selatan atau pun seorang pedagang mebel dari Jepara yang memperoleh kontrak senilai US $ 200,000 dari Norwegia. Rahasianya, karena ketiganya  mengemas jualannya melalui e-commerce!
Kisah sukses penerapan ICT di dunia perbankan juga tak asing lagi, yaitu dengan mewabahnya Internet Banking. Beberapa transaksi yang dapat dilakukan melalui Internet Banking antara lain transfer uang, pengecekan saldo, pemindahbukuan, pembayaran tagihan, dan informasi rekening. Apabila total nilai transaksi Internet Banking di Indonesia tercatat melonjak lebih dari 376 persen selama tahun 2001 - 2004, yakni dari Rp 621 miliar (2001) menjadi Rp 2,96 triliun (2004), maka pada tahun 2009 ini nilai transaksi Internet Banking diproyeksikan mencapai Rp 9 triliyun!
Hal sama juga terjadi di dunia pendidikan kita. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari sering dijumpai kombinasi teknologi audio/data, video/data, audio/video, dan internet. Internet merupakan alat komunikasi yang murah di mana memungkinkan terjadinya interaksi antara dua orang atau lebih. Kemampuan dan karakteristik internet memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh (e-learning) menjadi lebih efektif dan efisien. 
Kabar terakhir yang cukup mencengangkan adalah pemanfaatan ICT dalam jejaring sosial yang borderless, lintas batas negara. Tengok saja anak-anak SD hingga mahasiswa, dari Satpam hingga tingkatan Direktur, baik orang yang kaya raya maupun sekedar numpang bergaya, ber-Facebook ria. Meminjam istilah detik.com, dari ratusan juta pengguna Facebook, lebih dari 72 juta di antaranya adalah 'petani'. Namun, petani di sini bukanlah petani dalam arti sebenarnya. 'Petani-petani' di Facebook dimaksud adalah mereka yang menggandrungi aplikasi di Facebook, bermain layaknya bertani. Luar biasa dahsyat, bukan?